Sabtu, 12 September 2009

RUTE BEUS DAMRI BANDUNG




Leuwi Panjang » Dipatiukur (PP)
» Kopo - Pasir Koja - Astana Anyar - Kebon Jati - Otista - Stasion - Perintis Kemerdekaan - Wastu Kencana - Riau - Ir. H. Juanda - Dipati Ukur

« Dipati Ukur - Ir. H. Juanda - Merdeka - Perintis Kemerdekaan - Suniaraja - Otista - BKR - Leuwi Panjang

Leuwi Panjang » Ledeng (PP)
» Kopo - Pasir Koja - Astana Anyar - Kebon Jati - Pasir Kaliki - Sukajadi - Setiabudi
« Setiabudi - Sukaasih - Sukajadi - Pasir Kaliki - Kebon Jati - Otista - BKR - Leuwi Panjang

Leuwi Panjang Cicaheum (PP)
» Kopo - Pasir» .Koja - Pungkur - Dewi Sartika - Alun-Alun - Banceuy - Cikapundung - Naripan - Sunda - Veteran - A.Yani
« A.Yani - Asia Afrika - Otista - BKR - Leuwi Panjang

Kebun Kelapa » Cibiru (PP)
» Dewi Sartika - Banceuy - Cikapundung - Naripan - Sunda - Veteran - A.Yani - Ujung Berung
« Ujung Berung - A.Yani - Asia Afrika - Otista - Pungkur - Dewi Sartika

Kebun Kelapa » Tanjung Sari (PP)
» M. Toha - Pungkur - Karapitan - Buah Batu - Sukarno Hatta - Cibiru - Cileunyi - Jatinangor - Tanjung Sari
« Tanjung Sari - Jatinangor - Cileunyi - Cibiru - Sukarno Hatta - M. Toha

Dipatiukur » Jatinangor (PP)
» Dipati Ukur - Surapati - Diponegoro - Supratman - A.Yani - Ujung Berung - Cibiru - Cileunyi - Jatinangor
« Jatinangor - Cileunyi - Cibiru - Ujung Berung - A.Yani - Jakarta - Supratman - Diponegoro - Surapati - Dipati Ukur

Cicaheum - cibeureum (PP)

» A.Yanium » C - Asia Afrika - Sudirman - Elang
« Elang - Rajawali - Kebon Jati - Otista - Stasion - Viaduct - Suniaraja - Lembong - Bungsu - Veteran - A.Yani

Alun-Alun » Ciburuy (PP
)
» Asia-Afrika - Sudirman - Cimindi - Cimahi - Padalarang
« Padalarang - Cimahi - Cimindi - Rajawali - Garuda - Sudirman - Jamika - BKR - M. Toha - Pungkur - Dewi Sartika - Banceuy - Braga - Asia Afrika

Elang » Jatinangor (PP)

» Elang - Rajawali - Garuda - Sudirman - Sukarno Hatta - Cibiru - Cileunyi - Jatinangor
« Jatinangor - Sayang - Rancaekek - Cileunyi - Percobaan - Cibiru - Sukarno Hatta - Elang

Kiaracondong » Ciroyom (PP)

» Kiaracondong - Jakarta - A.Yani - Riau - Merdeka - Wastu Kencana - Pajajaran - Abdul Rahman Saleh - Jatayu
« Jatayu - ) Arjuna - Pajajaran - Watukencana - Riau - A.Yani - Kiaracondong

Kiaracondong » Sarijadi (PP

» Kiaracondong - Sukarno Hatta - Buah Batu - Lingkar Selatan - Riau - Merdeka - Wastu Kencana - Otten
« Pasteur - Surya Sumantri - Sarijadi - Surya Sumantri - Pasteur - Otten - Wastu Kencana - Riau - Lingkar Selatan - Buah Batu - Soekarno Hatta - Kiara Condong

Jumat, 11 September 2009

KAULINAN BUDAK BAHEULA

Permainan Anak

PERMAINAN ANAK
Permainan anak-anak tempo doeloe, yang disebut kaulinan barudak urang lembur, boleh dikata tidak dikenal lagi oleh anak-anak Bandung zaman sekarang. Anak-anak sekarang hamper semuanya sudah terbius oleh permainan elektronik, yang pada umumnya dimainkan di dalam rumah. Kemajuan teknologi permainan anak-anak dan komputer serta berkurangnya lahan terbuka telah mengubah pola bermain anak-anak di Kota Bandung.
Permainan anak-anak tempo doeloe yang kaya akan unsur imajinasi, kerjasama, dan pertemanan berpotensi untuk membentuk kepedulian sosial, kepekaan sosial, dan kecerdasan bagi sang anak menjelang usia dewasa

Jajangkungan

Permainan Jajangkungan dimainkan dengan sepasang tongkat atau galah, yang terbuat dari kayu atau bamboo. Tumpuan untuk pijakan kaki dibuat pada ketinggian 30 – 60 cm dari ujung bawah tongkat. Beberapa pemain dapat serentak memainkannya bersama-sama.Permainan ini biasa digabungkan dengan jenis permainan lain, seperti adu lari atau sepak bola.
Ada kalanya, penilaian hanya pada adu ketahanan berjalan di atas jajangkungan sambil saling menendang kaki jajangkungan lawan bermain. Pemain yang tejatuh dinyatakan kalah.

Paciwit - ciwit Lutung

Permainan ini dilakukan oleh 3 – 4 orang anak, baik anak perempuan maupun lelaki. Setiap pemain berusaha saling mendahului mencubit (nyiwit) punggung tangan diurutan teratas sambil melantunkan kawih : Paciwit-ciwit lutung…,
Si Lutung pindah ka tungtung, Paciwit-ciwit Lutung…,
Si Lutung pindah ka tungtung.
Pada umumnya, tidak ada pihak yang dinyatakan menang atau kalah. Jadi, jenis permainan ini semata-mata dilakukan hanya untuk bersenang-senang dan mengisi waktu pada malam terang bulan.

Gatrik

Permainan dimainkan oleh dua orang atau dua regu yang beranggotakan beberapa orang. Alat yang dimainkan adalah tongkat pemukul terbuat dari kayu dan potongan kayu sepanjang seperempat tongkat pemukul, yang biasa disebut "anak gatrik”. Anak gatrik diletakan dilubang miring dan sempit dengan setengah panjangnya menyembul di permukaan tanah. Ujung anak gatrik dipukul dengan tongkat pemukul. Anak gatrik kembali dipukul sejauh-jauhnya ketika terlontar ke udara. Bila anak gatrik tertangkap lawan, permainan dinyatakan kalah. Bila tidak tertangkap, jarang antara lubang dan tempat jatuhnya dihitung untuk menentukan pemenangnya.

Perepet Jengkol

Permainan ini dilakukan oleh 3 – 4 anak perempuan atau lelaki. Pemain berdiri saling membelakangi, berpegangan tangan, dan salah satu kaki saling berkaitan di arah belakang. Dengan berdiri dengan sebelah kaki, pemain harus menjaga keseimbangan agar tidak terjatuh, sambil bergerak berputar kea rah kiri atau kanan menurut aba-aba si dalang , yang bertepuk tangan sambil melantunkan kawih : Perepet jengkol jajahean.., Kadempet Kohkol jejereten..
Tidak ada pihak yang dinyatakan menang atau kalah dalam permainan ini. Jadi, jenis permainan ini hanya dimainkan untuk bersenang-senang pada saat terang bulan.

Oray-orayan
Permainan ini dimainkan beberapa anak perempuan maupun lelaki di lapangan terbuka. Para pemain saling memegang ujung baju bagian belakang teman di depannya untuk membentuk barisan panjang. Pemain terdepan berusaha menangkap pemain yang paling belakang yang akan menghindar, sehingga barisan bergerak meliuk-liuk seperti ular, tetapi barisan itu tidak boleh terputus. Sambil bermain, pemain melantunkan kawih :

Orany-orayan luar leor ka sawah..,
Tong ka sawah parena keur sedeng beukah
Orang-orayan luar leor ka kebon …,
Tong ka kebon aya barudak keur ngangon.

Sondah
Permainan ini pada umumnya dimainkan oleh anak perempuan. Pola gambar berbentuk kotak-kotak berpalang dibuat di tanah. Setiap pemain memegang sepotong pecahan genteng atau batu pipih, yang kemudian dilemparkan ke dalam kotak permainan. Pemain melompat-lompat dari kotak ke kotak berikutnya.
Kotak yang berisi pecahan genting tidak boleh diinjak. Pemain dinyatakan kalah jika menginjak garis kotak atau bagian luar kotak. Pemain pertama disebut mi-hiji, kedua mi-dua, ketiga mi-tilu, dan seterusnya.

PARA WALIKOTA BANDUNG

E.A. Maurenbrecher (exofficio)
WALIKOTA TAHUN 1906-1907
R.E. Krijboom (exofficio)
WALIKOTA TAHUN 1907-1908
J.A. van Der Ent (exofficio)
WALIKOTA TAHUN 1909-1910
J.J. Verwijk (exofficio)
WALIKOTA TAHUN 1910-1912
J.J. Verwijk (exofficio)
WALIKOTA TAHUN 1910-1912

C.C.B. van Vlenier (exofficio)
WALIKOTA TAHUN 1912-1913
B. van Bijveld (exofficio)
WALIKOTA TAHUN 1913-1920
B. Coops
WALIKOTA TAHUN 1920-1921
S.A. Reitsma
WALIKOTA TAHUN 1921-1928
B. Coops

WALIKOTA TAHUN 1928-1934
Ir. J.E.A. van Volsogen Kuhr
WALIKOTA TAHUN 1934-1936
Mr. J.M. Wesselink
WALIKOTA TAHUN 1936-1941
R.A. Atmadinata

WALIKOTA TAHUN 1941-1945
R. Syamsoerizal

WALIKOTA TAHUN 1945-1947
Ir. Oekar Bratakoesoemah

WALIKOTA TAHUN 1947 - 1949
R. Enoch

WALIKOTA TAHUN 1949-1957
R. Priatna Kusumah

WALIKOTA TAHUN 1957 - 1966
R. Didi Djukardi

WALIKOTA TAHUN 1966 - 1968
R. Hidayat Sukarmadidjaja

WALIKOTA TAHUN 1968 - 1970
R. Otje Djoendjoenan Setiakusumah

WALIKOTA TAHUN 1971 - 1976
H.Utju Djoenaedi

WALIKOTA TAHUN 1976 - 1978
R. Husen Wangsaatmadja

WALIKOTA TAHUN 1978 - 1983
H. Ateng Wahyudi

WALIKOTA
TAHUN 1983 - 1988 - 1993

Drs.H. Matin Burhan

WAKIL WALIKOTA
TAHUN 1990 - 1993
WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA
PERIODE 1983 - 1988 - 1993
H. Wahyu Hamidjaja

WALIKOTA
TAHUN 1993 - 1998

Drs.H. Matin Burhan

WAKIL WALIKOTA
TAHUN 1993 - 1995
WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA PERIODE 1993 - 1998
H. AA Tarmana

WALIKOTA
TAHUN 1998 - 2003

Drs.HE.Soedarsono
WAKIL WALIKOTA
TAHUN 1995-2000
WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA PERIODE 1998 - 2003
H. Dada Rosada .SH. Msi

WALIKOTA
TAHUN 2003 - 2008

H. Jusep Purwasuganda
WAKIL WALIKOTA
TAHUN 2003 - 2004
WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA PERIODE 2003 - 2008

RUTE ANGKUTAN KOTA BANDUNG


Rute Angkutan Kota
ABD. MUIS - CICAHEUM via BINONG
ROUTE , PUNGKUR - TELAGA BODAS - PALASARI TURANGGA - GATOT SUBROTO - KIARA CONDONG - SUPRATMAN - KATAMSO - CIKUTRA - HASAN MUSTOPA
CICAHEUM - ABD. MUIS
HASAN MUSTOPA - JAKARTA - KIARA CONDONG - TURANGGA - PALASARI - BUAH BATU - M. RAMDAN - MOH. TOHA
ABD. MUIS - CICAHEUM via ACEH
KARAPITAN - SUNDA - ACEH - KATAMSO - PAHLAWAN - HASAN MUSTOPA
CICAHEUM - ABD. MUIS via ACEH
HASAN MUSTOPA - KATAMSO - ACEH - SULAWESI - TAMBLONG - LENGKONG BESAR - CIATEUL
ABD. MUIS - DAGO
PUNGKUR - KARAPITAN - SUNDA - BANDA - RE. MARTADINATA - Ir. H. JUANDA
DAGO - ABD. MUIS
Ir. H. JUANDA - ACEH - SUMATRA - TAMBLONG - LENGKONG - CIATEUL
ABD. MUIS - LEDENG
PUNGKUR - KARAPITAN - SUNDA - BANDA - RE. MARTADINATA - WASTUKENCANA - CIPAGANTI - SETIA BUDI
LEDENG - ABD. MUIS
SETIA BUDI - CIHAMPELAS - WASTUKENCANA - ACEH - SUMATRA - LENGKONG - CIATEUL
ELANG - ABD. MUIS
SURYANI - PAGARSIH - OTISTA - CIATEUL
ABD. MUIS -ELANG
OTISTA - ASTANA ANYAR - PAGARSIH - SURYANI - HOLIS - BOJONG - CIJERAH
CICAHEUM - LEDENG
HASAN MUSTOPA - KATAMSO - SUPRATMAN - DIPONEGORO - SULANJANA - TAMAN SARI - SILIWANGI - SETIA BUDI
LEDENG - CICAHEUM
SETIA BUDI - SILIWANGI - TAMAN SARI - SULANJANA - DIPONEGORO - SUPRATMAN - KATAMSO - HASAN MUSTOPA
CICAHEUM - CIROYOM
HASAN MUSTOPA - SURAPATI - DIPATI UKUR - SILIWANGI - CIHAMPELAS - EYJKMAN - PASIR KALIKI - PADJAJARAN - ARUNA
CIROYOM - CICAHEUM
ARUNA - PADJAJARAN - PASIR KALIKI - CIPAGANTI - SILIWANGI - DIPATI UKUR - SURAPATI - HASAN MUSTOPA
CICAHEUM - CIWASTRA
HASAN MUSTOPA - SURAPATI - SUPRATMAN - JAKARTA - KIARA CONDONG - MARGACINTA
CIWASTRA - CICAHEUM
MARGACINTA - BUAH BATU - KIARA CONDONG - JAKARTA - SUPRATMAN - SURAPATI - HASAN MUSTOPA
CICAHEUM - CIBADUYUT
HASAN MUSTOPA - KATAMSO - SUPRATMAN - JAKARTA - KIARA CONDONG - SUKARNO HATTA - CIBADUYUT
CIBADUYUT - CICAHEUM
SUKARNO HATTA - KIARA CONDONG - JAKARTA - SUPRATMAN - KATAMSO - HASAN MUSTOPA
ST. HALL - DAGO
PERINTIS KEMERDEKAAN - SERAM - RE. MARTADINATA - Ir. H. JUANDA
DAGO - ST. HALL
Ir. H. JUANDA - MERDEKA (BIP) - SUNIARAJA - STASION
ST. HALL - SD. SERANG
LEMBONG - LOMBOK - SUPRATMAN - KATAMSO - CIKUTRA
SD. SERANG - ST. HALL
CIKUTRA - KATAMSO - SUPRATMAN - MERDEKA - SUNIARAJA
ST. HALL - CIUMBULEUIT via EYCKMAN
CIUMBULEUIT - ST. HALL
ST. HALL - CIUMBULEUIT via CIHAMPELAS
KEBUN JUKUT - CICENDO -CIPAGANTI - CIUMBULEUI
CIUMBULEUIT - ST. HALL
CIUMBULEUIT - CIHAMPELAS - CICENDO - KEBUN KAWUNG
ST. HALL - GEDE BAGE
OTISTA - ABC - NARIPAN - A. YANI - PALASARI - TALAGA BODAS - BUAH BATU - SUKARNO HATTA
GEDE BAGE - ST. HALL
SUKARNO HATTA - BUAH BATU - TALAGA BODAS - PALASARI - A. YANI - SUMBAWA - ACEH - MERDEKA - SUNIARAJA
ST. HALL - SARIJADI
KAWUNG - JUNJUNAN - SURYASUMANTRI - TERS. SUTAMI
SARIJADI - ST .HALL
TERS. SUTAMI - SURYASUMANTRI - JUNJUNAN - KEBUN KAWUNG
ST. HALL - GUNUNGBATU
GN. BATU - JUNJUNAN - PASTEUR - CICENDO - KEBUN KAWUNG
GUNUNG BATU - ST. HALL
KAWUNG - CICENDO - PASTEUR - JUNJUNAN - GN. BATU
LEDENG - MARGAHYAU
SUKAJADI - EYJKMAN - CIHAMPELAS - WASTUKENCANA - RE. MARTADINATA - JAKARTA - KIARA CONDONG - MARGAHAYU
MARGAHAYU - LEDENG
KIARA CONDONG - JAKARTA - RE. MARTADINATA - WASTUKENCANA - CIPAGANTI - SETIA BUDI
DAGO - RIUNG BANDUNG
DIPATI UKUR - DIPONEGORO - SUKABUMI - KIARA CONDONG - SUKARNO HATTA
RIUNG BANDUNG - DAGO
SUKARNO HATTA - KIARA CONDONG - SUKABUMI - PATRAKOMALA - BANDA - DIPATI UKUR
DAGO - PASAR CARINGIN
CIGADUNG - CIKUTRA - SURAPATI - CIKAPAYANG - PADJAJARAN - CIROYOM - PSR. KOJA - SUKARNO HATTA
PASAR CARINGIN - DAGO
SUKARNO HATTA - PSR. KOJA - CIROYOM - KEBUN JATI - PADJAJARAN - WASTUKENCANA - TAMAN SARI - SURAPATI - CIGADUNG
PANHEGAR - DIPATI UKUR
CISARANTEN - A. YANI - RE. MARTADINATA - TAMANSARI - GANESHA - UNPAD
DIPATI UKUR - PANHEGAR
UNPAD - TAMAN SARI - RE. MARTADINATA - ACEH - SUMATRA - NARIPAN - A. YANI - CISARANTEN
CIROYOM - SARIJADI
ARUNA - PASIR KALIKI - SUKAJADI - SUTAMI - CIPEDES - GEGERKALONG
SARIJADI - CIROYOM
GEGERKALONG - SUTAMI - SUKAJADI -SEDRHANA - ABD. SALEH
CIROYOM - BUMI ASRI
HOLIS - BOJONG - CIJERAH - GEMPOLSARI- DIRGANTARA
BUMI ASRI - CIROYOM
DIRGANTARA - GEMPOL SARI - CIJERAH - BOJONG - HOLIS - SUDIRMAN - RAJAWALI - KEBUN JATI - PASIR KALIKI - ABD. SALEH
CIROYOM - CIKUDAPATEUH
RAJAWALI - KEBUN JATI - ASTANA ANYAR - BKR - M. RAMDAN - PALASARI - LASWI - A. YANI
CIKUDAPATEUH - CIROYOM
A. YANI - PALASARI - M. RAMDAN - BKR - KOPO - ASTANA ANYAR - SUDIRMAN - ELANG - RAJAWALI
SEDERHANA - BUAH BATU
JURANG - PASTEUR - CIHAMPELAS - CICENDO - LEMBONG - LENGKONG - CIKAWAO
BUAH BATU - SEDERHANA
KARAPITAN - LENGKONG - ABD. MUIS - DEWI SARTIKA - CICENDO - DR. OTTEN - SUKAJADI
SEDERHANA - CIJERAH
SUKAJADI - ABD. SALEH - GARUDA - SUDIRMAN - CIJERAH
CIJERAH - SEDERHANA
CIJERAH - ELANG ABD. SALEH - SUKAJADI -SEDERHANA
SEDERHANA - CIMINDI
SUKAJADI - SUKAGALIH - JUNJUNAN - MUSTANG - GN. BATU
CIMINDI - SEDERHANA
GN. BATU - MUSTANG - JUNJUNAN - SUKAGALIH - SUKAJADI
TEGAL LEGA - CISITU
ASTANA ANYAR - GARDU JATI - KEBUN JATI - CICENDO -WASTUKENCANA - TAMAN SARI - CISITU
CISITU - TEGAL LEGA
CISITU - SILIWANGI - CIHAMPELAS - CICENDO - PSR. BARU - KALIPAHAPO - OTISTA
CIWASTRA - CIJERAH
MARGA CINTA - KIARA CONDONG - BUAH BATU - BKR - LEUWI PANJANG - KOPO - CIBOLERANG - CIGONDEWAH - CIJERAH
CIJERAH - CIWASTRA
CIJERAH - CIGONDEWAH - CIBOLERANG - KOPO - BKR - BUAH BATU - MARGA CINTA
CICADAS - ELANG
KIARA CONDONG -GATOT SUBROTO - LENGKONG - ABD. MUIS - DEWI SARTIKA - KEBUN KAWUNG - ABD. SALEH
ELANG - CICADAS
RAJAWALI - KEBUN JATI - OTISTA - DALEM KAUM - CIKAWAO - GATOT SUBROTO - KIARA CONDONG - JAKARTA
CIROYOM - ANTAPANI
ABD. SALEH - PADJAJARAN - ACEH - LASWI - SUKABUMI - JAKARTA - PURWAKARTA
ANTAPANI - CIROYOM
PURWAKARTA - JAKARTA - SUKABUMI - LASWI - ACEH - PADJAJARAN - ABD. SALEH
CICADAS - CIBIRU
KIARA CONDONG - SUKARNO HATTA - CIBIRU
CIBIRU - CICADAS
SUKARNO HATTA -KIARA CONDONG - JAKARTA - A. YANI
SADANG SERANG - GEDE BAGE
TUBAGUS ISMAIL - Ir. H. JUANDA - SURAPATI - HASAN MUSTOPA - UJUNG BERUNG - RUMAH SAKIT - GEDE BAGE
GEDE BAGE - SADANG SERANG
RUMAH SAKIT - UJUNG BERUNG - CIKUTRA - PAHLAWAN - SURAPATI - Ir. H. JUANDA - TUBAGUS ISMAIL
SADANG SERANG - CARINGIN
TUBAGUS ISMAIL - TAMAN SARI - PADJAJARAN - KEBUN? KAWUNG - ABD. SALEH - GARUDA - CIJERAH - BOJONG - CARINGIN
CARINGIN - SADANG SERANG
CARINGIN - BOJONG - CIJERAH - ELANG - ABD. SALEH - RADJIMAN - TAMAN SARI - GANESHA - Ir. H. JUANDA - TUBAGUS ISMAIL
CIBADUYUT - KARANGSETRA
LEUWI PANJANG - KOPO - ASTANA ANYAR - PASIR KALIKI - SUKAJADI - DR. SUTAMI
KARANGSETRA - CIBADUYUT
DR. SUTAMI - SEDERHANA - PASIR KALIKI - ASTANA ANYAR - KOPO - LEUWI PANJANG -CIBADUYUT

Minggu, 06 September 2009

sakeprul kawih detty kurnia

Jodo jeung pati
Urang di tepang keun deui pada pada geus rimbitan rusras emut kapungkur kungsi pasini namung geningan teu lami Papisah paturay deui henteu ngajadi geningan jodo jeung pati nu nangtoskeun iwal gusti Harepan teh saukur ngeusi lamunan pasini nu teu ngajadi paturay teu teupung deui teu tepung deui sanajan urang teh taya jodona ulah rek pegat tali babarayaan silaturahmi tong pegat saenamah eta urang duduluran tiheula bongan teu kuat gogoda eta pisan pikeun eunteung diri urang kahayang ukur kahayang nu nangtoskeun mung alloh nu maha tunggal


TAYA RASA KADUHUNG SANAOS ANJEUN TOS MANGPRUNG
JALARAN ENDAH NA CINTA NU ENDAH BATAN ISTANA
TAYA RASA KADUHUNG NAMANG SA HATE KEUR GANDRUNG SAWIOS
UKUR SADINTEUN TEU WASA PIKEUN NGATUNKEUN
LALAKON KAPENGKEUR MANGKADE DISAPIRAKEUN
GEUREUNTEUS HATE JEUNG HATE BAGEAKEUN MASING HADE
SANAOS SING SAHA BAE ULAH BADE NGAMOMORE
LOLONGKRANG DEUDEUH JEUNG GEUGEUT AYA MEUMEUT NU PACAKEUT


asih sina diri anjeun GEUNINGAN LAIN KEUR KURING
BAGJA ANU DIHAREPKEUN BUKTINA HENTEU KASANDING
HANAS DIRI NGANTI NGANTI DABONGAN ANJEUN GEUS JANGJI
PAJAR CENAH REK SAATI BUKTINA UDAR PASINI
NAHA NAHA ANJEUN HARIANEUN TEGA KUTEGA TAYA RAS RASAN
NAHA NAHA ANJEUN TEUNG TEUINGEUN GENING BUKTINA MILIH NULIAN
NAHA NAHA ATUH MAKE PANGGIH LAMUN LAMUN BAKAL MAWA PEURIH
NAHA NAHA ATUH MAKE JANGJI LAMUN LAMUN BAKAL NGANYEUNYEURI
ASIH DINA DIRI ANJEUN GEUNINGAN LAIN KEUR KURING
BAGJA ANU DIHAREPKEUN BUKTINA HENTEU KASANDING
ASIH DINA DIRI ANJEUN

Jumat, 04 September 2009

Buat wanita yang ingin cantik

Banyak cara yang dilakukan orang untuk tampil menarik.
Ada yang mengkritingkan rambutnya di salon, ada juga yang meluruskannya.
Ada yang memakai lensa kontak biru atau hijau, ada juga yang berwarna hitam.
Ada yang berjemur dipantai agar sedikit berwarna,ada juga yang dipoles kosmetik agar tampak lebih putih.
Ada yang mengecat rambutnya dengan warna ngejreng, atau memakai wig blonde
Tetapi ada juga yang mengecatnya dengan warna hitam, atau setidaknya memakai wig hitam..
Saya kira biaya yang dikeluarkan untuk itu pun tidak sedikit.
Lalu apa sih sebenarnya yang membuat mereka mau menyisihkan uangnya untuk hal tersebut?
Kalau saya lihat kecenderungan diatas..saya malah berkesimpulan..
Kalau pengen tampil menarik itu sangatlah mudah dan gratis
Tampil saja apa adanya...
*maaf ya sama temen-temen sales alat kecantikan, postingan ini tidak bermaksud kampanye negatif lho...maksud tulisan di atas itu adalah tulisan di bawah ini*

Banyak sekali iklan-iklan lowongan kerja di posisi-posisi tertentu yang syarat utamanya berpenampilan menarik. Saya jadi ingin bertanya, penampilan seperti apakah yang menarik itu? Saya sering sekali mendapat jawaban diplomatis atas pertanyaan ini,yaitu geulis mah relatip lamun goreng mutlak..(cantik itu relatif tapi kalo jelek itu mutlak..beu)..

Pancakaki Urang Sunda

Pancakaki téh nyaéta perenahna jelema ka jelema deui anu sakulawarga atawa anu kaasup baraya kénéh.

a. Rundayan atawa Turunan
- anak => turunan kahiji.
- incu => turunan kadua, anakna anak.
- buyut => anak incu.
- bao => anakna buyut.
- janggawaréng atawa canggahwaréng => anakna bao.
- kait siwur => anak janggawaréng.

b. Ka luhur
- bapa => lalaki nu boga anak, salaki indung.
- indung => awéwé nu boga anak, pamajikan bapa.
- aki => bapana indung atawa bapa.
- nini => indungna indung atawa bapa.
- buyut => indung/bapana aki atawa nini.
- bao => indung/bapana buyut.
- janggawaréng => indung/bapana bao.
- kaitsiwur => indung/bapana janggawaréng.

c. Ka gigir
- adi => dulur sahandapeun
- lanceuk => dulur saluhureun.
- emang/paman => adina bapa atawa indung (lalaki),
- bibi => awéwé adina bapa atawa indung.
- ua => lanceuk bapa atawa indung.
- alo => anak lanceuk.
- toa => anak adi.
- kapiadi => anakna emang/bibi.
- kapilanceuk => anakna ua.
- incu ti gigir => incuna adi
- aki ti gigir => lalaki, adina atawa lanceukna aki/nini.
- nini ti gigir => awéwé, adina atawa lanceukna aki/nini.
- ua ti gigir => anakna lanceuk aki/nini.
- emang ti gigir => anakna adi aki/nini (lalaki)
- bibi ti gigir => awéwé, anakna adi aki/nini.

d. Istilah Séjénna

- adi beuteung => adina pamajikan/salaki.
- dulur sabrayna => dulur misan, anak paman, bibi, atawa ua.
- dulur teges => dulur enya, saindung, sabapa.
- indung téré => pamajikan bapa, lain anu ngalahirkeun urang.
- bapa téré => salaki indung, lain anu ngalantarankeun urang lahir.
- anak téré => anak sampakan ti salaki atawa pamajikan.
- dulur patétéréan => anak indung atawa anak bapa téré.
- cikal => anak panggedéna.
- pangais bungsu => lanceukna bungsu.
- bungsu => anak pangleutikna.
- baraya laér => baraya nu nurutkeun pancakaki geus jauh perenahna.
- teu hir teu walahir => teu baraya saeutik-eutik acan.
- bau-bau sinduk => baraya kénéh, sanajan geus laér.
- dulur pet ku hinis => dulur teges.
- baraya => sakur nu aya pancakakina.
- karuhun => luluhur, jalma-jalma anu kungsi aya lila heulaeun urang, nu ngarundaykeun urang

Tutup Lawang Sigotaka

Pun sapun...
tos cunduk kana waktu...ninggang kana mangsa...mangsana paturay tineung...pamit mundur..pamit singkur...
Di dalam hidup dan kehidupan kita di alam dunia ini,kita akan selalu melalui banyak episode. Diawali saat tangisan pertama kita memecahkan kegentingan masa-masa kelahiran kita dan mengguratkan senyum kebahagiaan di keluarga kita dan koleganya. Serta diakhiri oleh tangisan keluarga kita serta guratan senyum kegetiran saat menyaksikan tubuh kita yang sudah tak bernyawa lagi terbungkus kain kafan dan siap untuk dimakamkan.
Ya..itulah dua buah episode hidup yang pasti sudah dan akan kita hadapi. Tentu saja diantara kedua episode itu akan ada banyak episode lainnya yang mewarnai hidup dan kehidupan kita.
Ada episode yang tampak menegangkan, menyenangkan, menggairahkan, menyakitkan, memilukan, menyedihkan, dll...Saya katakan tampak karena bagi sebagian orang,tentu saja orang-orang yang mempunyai keimanan kuat, semua warna kehidupan itu terlihat indah sehingga tidak pernah ada istilah menyesal didalam kamus hidupnya.
Banyak hal yang sudah dan belum tercapai, tetapi hidup memang akan selalu mengalir, jadi biarkanlah yang sudah terjadi tidak akan pernah kembali karena dia sudah milik sejarah.
Lawang (gerbang.sunda) ini akan di tutup.dan mungkin setelahnya mp ini pun akan ditutup...
Matahari sudah bergeser teman....akan tiba saatnya waktu bukan sareupna (sunset..sunda) lagi..akan tiba saatnya budak (anak) harus reureuh (istirahat=baca tidur malam)..
(wanci reureuh budak = saat anak tidur malam,sekitar pukul 20:00)..Jadi seperti halnya perjalanan sang mata api akan tiba saatnya perjalananku ini berakhir...