Jumat, 04 September 2009

Tutup Lawang Sigotaka

Pun sapun...
tos cunduk kana waktu...ninggang kana mangsa...mangsana paturay tineung...pamit mundur..pamit singkur...
Di dalam hidup dan kehidupan kita di alam dunia ini,kita akan selalu melalui banyak episode. Diawali saat tangisan pertama kita memecahkan kegentingan masa-masa kelahiran kita dan mengguratkan senyum kebahagiaan di keluarga kita dan koleganya. Serta diakhiri oleh tangisan keluarga kita serta guratan senyum kegetiran saat menyaksikan tubuh kita yang sudah tak bernyawa lagi terbungkus kain kafan dan siap untuk dimakamkan.
Ya..itulah dua buah episode hidup yang pasti sudah dan akan kita hadapi. Tentu saja diantara kedua episode itu akan ada banyak episode lainnya yang mewarnai hidup dan kehidupan kita.
Ada episode yang tampak menegangkan, menyenangkan, menggairahkan, menyakitkan, memilukan, menyedihkan, dll...Saya katakan tampak karena bagi sebagian orang,tentu saja orang-orang yang mempunyai keimanan kuat, semua warna kehidupan itu terlihat indah sehingga tidak pernah ada istilah menyesal didalam kamus hidupnya.
Banyak hal yang sudah dan belum tercapai, tetapi hidup memang akan selalu mengalir, jadi biarkanlah yang sudah terjadi tidak akan pernah kembali karena dia sudah milik sejarah.
Lawang (gerbang.sunda) ini akan di tutup.dan mungkin setelahnya mp ini pun akan ditutup...
Matahari sudah bergeser teman....akan tiba saatnya waktu bukan sareupna (sunset..sunda) lagi..akan tiba saatnya budak (anak) harus reureuh (istirahat=baca tidur malam)..
(wanci reureuh budak = saat anak tidur malam,sekitar pukul 20:00)..Jadi seperti halnya perjalanan sang mata api akan tiba saatnya perjalananku ini berakhir...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar